Kamis, 09 Mei 2013

Tugas 4 - Penambah Devisa Negara

                                                      PARIWISATA


ABSTRAK
            Indonesia selain terkenal akan ragam budaya, kuliner dan segala halnya juga terkenal dengan pariwisatanya. Banyak tempat yang menarik di Indonesia yang menjadi pilihan untuk dikunjungi saat hari-hari libur. Tempat-tempat ini pun menarik perhatian para-para turis asing yang tinggal atau pun hanya sekedar datang ke Indonesia.  Mereka biasa ingin berlibut ke tempat-tempat yang menarik yang belum pernah ada di negara mereka.
            Dengan adanya turis mancanegara yang dateng ke Indonesia membuat devisa negara bertambah. Pariwisata yang menarik akan membuat orang-orang pun datang berkunjung. Dengan visa makan Indonesia akan mendapatkaan keuntungan dari turis tersebut. Maka dari itu pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang penting untung mendapatkan surplus untuk negara.
            Peran Pemerintah pun harus di perhatikan. Pariwisata di Indonesia harus lebih di kembangka lagi dari sisi tempat yang harus lebih di tata lagi. Seperti Bali tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan asing. Mungkin pantai yang harus lebih dijaga kebersihannya. Serta fasilitas-fasilitas yang ada perlu di mantabkan lagi. Serta masalah kemanan di tempat tersebut.

Pendahuluan
            Seperti di ceritakan di atas bahwa pariwisata salah satu yang menaikan devisa negara. Tempat yang menarik, indah dan mengagumkan membuat banyak turis asing yang datang ke Indonesia. Semakin banyak turis asing yang datang pendapatan negara pun semakin meningkat. Serta bisa membuat Indonesia terkenal di mancanegara akan keindahannya.
            Perkembangan pariwisata menyedot devisa negara terlatak pada kemampuan mengemas dan mengembangkan tempat tersebut agar menarik perhatian wisatawan.  Pada saat wisatawan tertarik untuk berkunjung ke Indonesia makan devisa dikit demi sedikit akan bertambah. Belum lagi wisatawan asing yang menetap di Indonesia, dia harus membayar visa kepada negara agar tidak di sebut warga ilegal.
            Walaupun pariwisata salah satu indikator perekonomian negara, namun pariwisata juga menyembunyikan beberapa hal yang jarang diungkap dan dihitung sehingga sangat sulit untuk ditelusuri perannya atau kerugiannya yang dikenal dengan biaya tersembunyi atau hidden cost. Kerugian tersebut disebabkan oleh tangan-tangan jahil atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang hanya mementingkan kepentingan peribadi. Tetapi hal tertsebut tidak berpengaruh terhadap perkembangn parriwisata, itu hanya sebagaian kecil masalah yang  masih bisa diatasi.

Landasan Teori
            Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan atau rekreasi ke suatu tempat yang menatik bahkan yang belum pernah dikunjungi.  Orang yang melakukan perjalan libur atau rekrasi tersebut biasa disebut Wisatawan atau Turisme. Dan saat perjalanan biasanya ada pemandu perjalanan yang biasa disebut Guid.
            Dengan pariwisata yang menarik para wisatawan tersebut seperti yang sudah dijelaskan, makan otomatis akan menaikan devisa negara. Apa itu devisa? Devisa adalah barang yang digunakan untuk alat pembayaran Internasional. Maka untuk terus menaikan devisa negara, pariwisata perlu terus dikembangkan agar lebih banyak menarik wisatawan domestik dan mancangera yang.
            Selain hanya untuk berkunjung atau datang, banyak juga wisatawan yang datang untuk menetap di Indonesia, Setiap ada warga asing yang menetap dia perlu membayar visa agar tidak menjadi warga ilegal dan transaksi itu dilakukan tiap beberapa tahun sekali. Apa itu visa?  Visa adalah dokumen yang menunjukkan bahwa seseorang berwenang untuk memasuki wilayah yang sudah dikeluarkan, tunduk pada izin dari dinas imigrasi di saat masuk. Kewenangan tersebut seperti dokumen, tetapi lebih sering itu stempel di paspor dan disahkan pemohon.




Pembahasan
A.    Sumber-Sumber Devisa
            Dari berbagai macam aneka yang ada di Indonesia yang bisa memasukan devisa negara. Selain melauli pariwisata dan warga negara yang menetap atau tinggal di Indonesia, ada bebepa macam hal lagi yang bisa meningkatkan devisa negara yaitu:
1. Pinjaman / Hutang Luar Negeri 
2. program Hadiah, bantuan atau sumbangan Luar negri 
3. Multindo deviden Serta bunga Bahasa Dari Luar Negeri 
4. HASIL Ekspor Barang Dan Jasa 
5. kiriman valuta Asing Bahasa Dari Luar negri 
6. Yang wisatawan Belanja di Dalam, Negeri 

B.     Kegunaan Devisa: 
Dari keuntungan atau surplus yang di dapat dari sumber-sumber devisa yang ada, suatu negara bisa memanfaatkan keunungan tersebut untuk keperluan-keerluan negara yang bisa menjadi kegiatan ekonomi suatu negara tersebut seperti:
1.     membeli Barang atau Jasa Bahasa Dari Luar Negeri (impor) 
2.     membayar Hutang Pokok Serta bunga Hutang Luar Negeri 
3.      pembiayaan usaha atau kegiatan perdagangan Luar Negeri
4.      membiayai Perwakilan di Luar Negeri (duta Besar, Konsulat, dll) 
5.      membiayai Atlit, Misi Kebudayaan, Metode studi banding / Perjalanan dinas pejabat `negara

C.    Macam-Macam Devisa: 
·       Devisa umum , yaitu devisa Yang didapat Bahasa Dari usaha atau kegiatan Ekspor, penjualan Jasa Serta bunga modal. 
·       Devisa fasilitas kredit, yakni adalah devisa Yang diperoleh Bahasa Dari fasilitas kredit Pinjaman Luar Negeri.

D.    Fungsi devisa: 
§  Alat pembayaran Hutang Luar Negeri 
§  Alat transaksi pembayaran Barang Dan Jasa Luar Negeri 
§   Alat transaksi pembiayaan hubungan Artikel Baru Luar negri seperti membiayai kedutaan, Misi sector, program Hadiah, bantuan, dll 
§   Sebagai Sumber pendapatan Negara

E.     Perkembangan Pariwisata
Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagai buah dari usaha ekonomi nasional yang mandiri maka mengembangkan industri pariwisata merupakan suatu keniscayaan. Pengembangan industri ini sangat dimungkinkan mengingat begitu kayanya alam Indonesia dengan begitu banyaknya ragam pesonanya. Mulai dari keindahan alam, khazanah peninggalan sejarah, keunikan adat budaya berbagai suku bangsa dan aneka atraksi festival dan pagelaran budayanya.
Semua daya pesona itu tentu tidak dapat begitu saja memberi nilai tambah bila kemudian tidak diiringi dengan ikhtiar menggugah minat pasar untuk mengunjungi serta menikmati terhadap berbagai obyek wisata yang ada.

Di antara usaha untuk menarik minat pasar itu adalah adanya inisiatif dari industri pariwisata secara periodik berkelanjutan untuk mengadakan Visit Indonesia Years (Tahun Kunjungan Wisata) yang dikenalkan dan dipromosikan ke berbagai Negara bangsa di dunia.

Memang ada persyaratan untuk bisa menyelenggarakan atau terselenggaranya Visit Indonesia Years ini, diantaranya adalah meningkatkan jalinan hubungan untuk memperkuat komitmen bersama sebagai pemangku kepentingan dari industri pariwisata yaitu dari kalangan pemerintah, swasta dan masyarakat.

Kebersamaan ketiga unsur ini dalam pengembangan industri pariwisata memiliki posisi yang sangat menentukan karena keterkaitannya secara langsung terlibat dalam berbagai aktifitas kepariwisataan. Mengingat bahwa lahirnya sebuah kebijakan pemerintah kemudian diiringi dengan ikhtiar melakukan pelayanan yang professional dari pihak swasta serta hadirnya dukungan berupa partisipasi kreatif dari masyarakat maka dengan sendirinya akan terakselerasi gerakan kepariwisataan nasional.

F.     Peran Masyarakat pada Pariwista
Masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam pengembangan pariwisata, karena pada dasarnya pilar pariwisata itu terdiri dari pertama pemerintah, kedua swasta dan ketiga masyarakat, yang sering disebut tiga pilar utama pariwisata. Misalnya, setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan pariwisata yang diiringi dengan regulasinya tentunya. Kemudian pihak swasta yang secara professional menyediakan jasa pelayanan bagi pengembangan pariwisata tersebut, maka tugas masyarakat adalah selain senantiasa membangkitkan kesadaran tentang pentingnya pariwisata juga menumbuh-kembangkan kreatifitas yang melahirkan berbagai kreasi segar yang mengundang perhatian untuk kemudian menjadi daya pikat pariwisata.
Mengenai pengembangan atau menumbuhkan kesadaran pariwisata di kalangan masyarakat ini bukanlah hal yang mudah. Walaupun secara sosiologis keberadaan masyarakat Indonesia sesungguhnya sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata, baik dengan kekayaan adat istiadatnya, kreasi seni dalam berbagai segi kehidupannya juga khazanah lingkungan dan sejarahnya yang relative cukup kaya dan menjadi kebanggaan dunia.

Ketidak mudahan menumbuh-kembangkan kreasi itu diantaranya terletak pada :
1.     masih ada stigma pandangan bahwa pariwisata dapat mempengaruhi kehidupan yang kurang baik atau akan berpengaruh buruk pada proses pembentukkan moral masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, bahwa melalui pariwisata terjadi proses akulturasi budaya yang sesungguhnya juga di balik itu semua banyak memberikan nilai tambah.

2.     masih adanya sikap yang berlebihan terhadap turis terutama wisman (wisatawan manca negara), baik dari sisi keamanan maupun dari sisi kesehatan. Sehingga kewaspadaan yang berlebihan dapat saja berakibat kurang kondusifnya bagi para turis tatkala mereka mengunjungi suatu obyek wisata.

3.     belum tumbuhnya sikap masyarakat untuk melindungi dan memberikan pelayanan kepada para turis minimal dengan mengucapkan selamat dan memberi senyuman sehingga masih terjadi insiden-insiden ketidak amanan di berbagai daerah yang menjadi obyek wisata.

4.     , belum terbentuknya sikap dan cara pandang bahwa pariwisata, seperti banyak terbukti di berbagai Negara, menjanjikan pula bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
Keempat hal tersebut sesungguhnya dapat terkurangi, bila tidak hilang sama sekali, dengan adanya proses sinergi antara pemerintah, swasta dan masyarakat, misalnya dengan ditunjukkannya komitmen yang kuat dari pemerintah untuk secara sungguh-sungguh membangun pariwisata maka dengan sendirinya akan secara spontanitas muncul pula partisipasi masyarakat. Apalagi jika kemudian pada masyarakat tersebut telah terbangun suatu pandangan bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang dapat mendatangkan devisa negara, meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat. Sehingga pariwisata dapat dilihat sebagai sektor yang sanggup mewujudkan kesejahtaraan masyarakat.

Untuk melangkah kearah itu masyarakat dapat memulainya dari rumah dan halamannya. Bagaimana rumah itu ditata secara rapi baik mulai dari ruang tamu maupun semua bagiannya siap menyambut dan menerima tamu yang datang agar merasa enak dan betah. Begitu pula halaman rumahnya dibikin demikian asri sehingga enak dipandang. Memang ada beberapa daerah yang sudah siap untuk melakukan hal ini, tapi sebagian besar masyarakat harus terus dibina dan dikembangkan. Tentu agar tamu itu (baca wisman atau wisnus) dapat tinggal lebih lama dan betah maka perlu disuguhi aneka makanan yang enak dan khas, begitu pula agar menyenangkan kiranya perlu ditampilkan hiburan yang unik tetapi menyenangkan, begitu pula agar tinggal lebih lama perlu melihat berbagai koleksi khazanah yang ada
Untuk itu semua jelas ditentukan oleh adanya daya cipta dan kreasi masyarakat yang bukan hanya dapat memelihara yang ada, tetapi juga dapat menciptakan berbagai kreasi baru sehingga berbagai jenis wisata mulai dari wisata budaya, belanja, alam, olah raga, riset dan lain sebagainya, dapat berkembang secara variatif dan terus berkelanjutan. Kesemuanya ini terletak dari bagaimana peran masyarakat dalam memajukan pariwisata. Sebab jika masyarakatnya pasif apalagi tidak punya kreatifitas maka kegiatan pariwisata akan sunyi senyap. Itu sebabnya peran masyarakat dalam memajukan pariwisata nasional bukan hanya penting tetapi juga strategis.
Penutup
Kesimpulan :
Dapat ditarik kesimpulan bahwa, memang benar perkembangan pariwisata dapat meningkatkan devisa Negara, hal tersebut dapat dilihat dari pariwisata dianggap sebagai indikator terhadap perkembangan perekonomian dalam suatu Negara. Dengan dikembangannya pariwisata secara maksimal otomatis akan meningkatkan minat para wisatawan domestik maupun wisatawan asing untuk datang dan membelanjakan uangnya dalam kegiatan berwisata. Dari transaksi itulah,  masyarakat daerah wisata akan terangkat taraf hidupnya serta negara akan mendapat devisa dari wisatawan asing yang menukar mata uang negaranya dengan rupiah.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar