BAB 1
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Laporan
Keuangan merupakan media komunikasi antara manajeman (intern perusahaan) dengan
pihak luar perusahaan. Laporan Keuangan dirancang untuk membeikan
informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya dan kinerja
yang dimiliki suatu perusahaan pada pihak ketiga yaitu investor dan kreditor serta
pihak manajemen untuk evaluasi kinerja guna pengambilan kebijakan manajeman
yang akan datang. Sekarang laporan kuangan merupakan salah satu instrumen
penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, utamanya perusahaan
yang telah go public.
Perkembangan
pasar modal di Indonesia berdampak peningkatan permintaan akan audit laporan
keuangan. Setiap perusahaan yang go public di wajibkan untuk menyampaikan
laporan keuangan yang disusun sesuai sengan Strandar Akuntansi Keuangan dan
telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal.
Perkembangan ini mengakibatkan permintaan akan audit laporan keuangan yang
semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan
tanggung jawab yang besar. Adanya tanggung
jawab yang besar ini memacu auditor untuk bekerja secara lebih profesional.
Di era
globalisasi sekarang ini, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas negara,
perusahaan membutuhkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Auditor eksternal
yang independen menjadi salah sat profesi yang dicari. Profesi auditor
diharapkan oleh banyak orang untuk dapat menambah kepercayaan pada pemerikasaan
dan pendapat yang diberikan, Oleh karena itu, profesionaisme menjadi tuntutan
utama seseorang yang bekerja sebagai auditor eksternal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir 1995:2).
Menurut Hanafi
(2003:69), laporan keungan merupakan informasi yang dapat dipakai untuk
pengambilan keputusan, mulai dari investor atau calon investor sampai dengan
manajemen perusahaan itu sendiri. Laporan Keuangan akan memberikan informasi
mengenai profitabilitas, risiko, timming aliran kas, yang kesemuanya akan
mempengaruhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan.
Menurut
Munawir (2003:5), laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan
laba-rugi serta laporan keuangan dan modal suatu perusahaan pada tanggal
tertentu, sedangkan perhitungan laporan laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama tertentu,
dan laporan perubahan modal menunjukan suber dan penggunaan atau alasan-alasan
yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.
Berdasarkan
kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan salah
satu informasi yang penting bagi perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data-data yang terdiri dari neraca, dan perhitungan
lba-rugi serta keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya.
Laporan
keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggung
jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan
berfungsi untuk mengevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode.
Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal
mungkin agar kinerjanya dinilai bak.
Pada akhir
periode, perusahaan akan membuat laporan keuangan. Akhir periode bisa tiap
akhir bulan atau akhir tahun. Laporan keuangan untuk disampaikan kepada pihak
luar perusahaan umunya dibuat tiap akhir bulan. Pihak luar perusahaan antara
lain :
a.
Investor
b.
Karyawan
c.
Pemberi Pinjaman
d.
Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
e.
Pelanggan
f.
Pemerintah
g.
Masyarakat
2.2
Tujuan Laporan
Keuangan
1.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan laporan posisi
keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuanagan lainnya secara wajar dan
sesuai dengan GAAP
2.
Tujuan Umum
a.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan
kewajiban perusahaan.
b.
Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi
perusahaan dalam menghasilkan laba.
c.
Mmeberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan
kewajiban.
d.
Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai
laporan.
3.
Tujuan Kualitatif
a.
Relevan yaitu membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
b.
Understandability yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja
yang penting tetapi juga harus nformasi yang dimengerti para pemakainya.
c.
Neutrality hasil akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan. Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak
tertentu saja.
d.
Verifiability yaitu hasil akuntansi itu dapat diperiksa oleh pihak lain
yang akan menghasilkan pendapat yang sama. Dengan kata lain ukurannya harus
ada.
e.
Timeliness yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untk pengambilan
keputusan apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f.
Comparability yaitu informasi akuntansi harus dapat saling diabndingkan
artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan
maupun perusahaan lain.
g.
Completeness yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencangkup
semua kebutuhan yang layak dari para pemakai.
2.3
Jenis-Jenis
Laporan Keuangan
Laporan
Keuangan menurut Pernyataa Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2002 (PSAK No.
1 Tahun 2002) terdiri dari :
a.
Neraca
b.
Laporan Laba Rugi
c.
Laporan Perubahan Ekuitas
d.
Laporan Arus Kas
e.
Catatan Atas Laporan Keuangan
2.3.1 Neraca
Komponen –komponen neraca dapatdigolongkan sebagai berikut :
a.
Aktiva (Assets)
Sesuatu yang
disajikan disaldo debet yang akan dipindahkan setelah tutup buku sesuai dengan
prinsip akuntansi . Aktiva dibagi menjadi dua kelompok yaitu aktiva lancar dan
aktiva tetap.
1.
Aktiva Lancar (Current Assets)
Aktiva yang
secara normal ditransformasikan menjadi kas dalam jangka waktu setahun atau
sebelum berakhirnya siklus produksi.
2.
Aktiva Tetap ( Fixed Assets)
Aktiva yang
digunakan dalam perusahaan dan mempunyai kegunaan yang melebihi satu masa
pembukuan.
b.
Kewajiaban (Liability)
Saldo kredit
atau jumlah yang harus dipindahkan dari saat tutup buku ke periode tahun
berikutnya berdasarkan pencatatannya sesuai dengan prinsip akuntansi.
1.
Kewajiban Jangka Pendek
Kewaiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan,
2.
Kewajiban Jangka Panjang
Hutang yang
jatuh temponya lebih dari satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka
panjang.
c.
Modal (Equity)
Suatu hak yang
tersisa atas aktiva suatu lembaga (entry) setelah dikurangi kewajibannya.
2.3.2 Laporan Laba
Rugi
Laporan yang
memuat informasi mengenai pendapatan dan beban yang terjadi selama satu periode
tertentu dalam suatu perusahaan. Komponen-komponen laba rugi adalah sebagai
berikut :
a.
Penjualan
b.
Harga Pokok Penjualan
c.
Laba Bruto
d.
Beban Usaha
e.
Laba Usaha
f.
Pendapatan dan beban lain-lain
g.
Laba sebelum pos luar biasa
h.
Pos Luar Biasa
i.
Pengaruh komulatif dari peubahan prinsip akuntansi
j.
Laba sebelum pajak penghasilan
k.
Pajak Penghasilan
l.
Laba Bersih
2.3.3 Laporan Perubahan Modal
Laporan
mengenai perubahan modal pemilik suatu perusahaan selama satu periode misalnya
satu bulan, satu semester atau satu tahun.
2.3.4 Laporan Arus Kas
Laporan yang
memuat informasi mengenai ringkasan penerimaan dan pengeluaran ke suatu badan
usaha yang terjadi selama satu periode, setiap satu bulan satu semester atau
satu tahun.
2.3.5 Catatan Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memuat penjelasan mengenai pos yang ada
didalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus
kas. Catatan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu pemakai laporan
keuangan dalam memahami laporan keuangan sehingga laporan keuangan dapat
bermanfaat bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan.
BAB III
PENUTUP
Di era
globalisasi sekarang ini, dimana bisnis tidak lagi mengenal batas negara,
perusahaan membutuhkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Auditor eksternal
yang independen menjadi salah sat profesi yang dicari. Profesi auditor
diharapkan oleh banyak orang untuk dapat menambah kepercayaan pada pemerikasaan
dan pendapat yang diberikan, Oleh karena itu, profesionaisme menjadi tuntutan
utama seseorang yang bekerja sebagai auditor eksternal.
laporan
keuangan merupakan salah satu informasi yang penting bagi perusahaan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data yang terdiri dari neraca, dan
perhitungan lba-rugi serta keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya.
Jenis-jenis
laporan keuangan terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, laporaan arus kas, laporan perubahan modal dan catatan atas
laporan keuangan. Yang masing-masing jenis-jenis tersebut dibagi lagi kedalam
sub-subnya.
Sumber ;